ICE merevolusi konektivitas digital dunia dengan mengintegrasikan tujuh sistem kabel utama, menjadikan Indonesia pusat strategis jaringan global. Membentang lebih dari 100.000 km, ICE menghadirkan jalur redundan yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara—memastikan koneksi ultra-stabil, tahan gangguan, dan berlatensi sangat rendah. Menghubungkan Jakarta, Batam, Manado, Surabaya, dan Makassar langsung ke pusat hyperscaler global, ICE memperkokoh posisi Indonesia sebagai poros utama konektivitas generasi masa depan. Direncanakan beroperasi penuh pada 2028, ICE akan menjadi salah satu proyek kabel bawah laut terintegrasi terbesar dan paling berpengaruh di kawasan ini.

Bifrost adalah sistem kabel bawah laut sepanjang 20.000 km yang revolusioner, menjadi jalur langsung pertama antara Asia Tenggara dan Pantai Barat Amerika Serikat, melewati Laut Jawa dan Laut Sulawesi di Indonesia tanpa melalui Laut Cina Selatan. Sistem ini menghadirkan konektivitas berlatensi rendah yang tak tertandingi antara Singapura, Indonesia (Jakarta dan Manado), dan Amerika Serikat, mendukung kebutuhan pelatihan AI, interkoneksi cloud, serta aplikasi perusahaan. Sebagai kolaborasi antara Meta, Telin, dan Keppel, Bifrost menawarkan alternatif strategis terhadap rute trans-Pasifik konvensional, dengan memastikan ketahanan, netralitas geopolitik, dan akses langsung ke hyperscaler global. Kabel ini telah memperoleh persetujuan regulasi untuk pendaratan di Amerika Serikat dan dijadwalkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun 2025—menjadikannya sistem trans-Pasifik pertama yang disetujui dalam delapan tahun terakhir.

Didukung oleh Google, TOPAZ adalah kabel bawah laut pertama yang menghubungkan Jepang dan Kanada, dengan ekstensi ke Amerika Serikat melalui Seattle. Sistem ini memastikan interkoneksi tanpa hambatan untuk para hyperscaler, mendukung performa tinggi dalam aplikasi AI, cloud, dan transfer data berlatensi sangat rendah antara Asia dan Amerika Utara. TOPAZ merepresentasikan perubahan strategis dalam infrastruktur trans-Pasifik, menawarkan alternatif terhadap rute lama seperti PC-1, sekaligus memenuhi kebutuhan generasi baru perusahaan global.

SJC2 adalah sistem kabel intra-Asia berkapasitas tinggi yang dirancang untuk memperkuat konektivitas regional dari Singapura ke Hong Kong dan Jepang. SJC2 mengatasi keterbatasan kapasitas di kawasan Asia, memastikan para hyperscaler, operator telekomunikasi, dan perusahaan dapat memperluas aplikasi cloud dan berbasis AI mereka secara mulus di seluruh wilayah.

PEACE adalah sistem kabel bawah laut Asia–Eropa berteknologi tinggi yang menyediakan konektivitas berkapasitas besar dan berlatensi rendah antara Singapura dan Prancis melalui Samudra Hindia dan Laut Merah. Berbeda dengan rute tradisional yang melewati Selat Malaka, PEACE menawarkan keragaman rute yang lebih baik, mitigasi risiko geopolitik, serta aliran lalu lintas antar-benua yang lebih lancar. Sistem ini dirancang untuk mendukung kebutuhan perusahaan global, hyperscaler, dan penyedia konten, dengan memastikan ketersediaan bandwidth berkecepatan tinggi yang andal antar benua.

IGG+SEA-US adalah sistem kabel terintegrasi berkapasitas tinggi yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Pantai Barat Amerika Serikat melalui Singapura, Indonesia, Guam, dan Amerika Serikat. Sistem ini memastikan konektivitas berlatensi rendah dan tahan gangguan untuk hyperscaler, perusahaan, dan operator telekomunikasi. Jaringan gabungan IGG dan SEA-US memperlancar arus data lintas Pasifik, mendukung pertumbuhan kebutuhan akan layanan AI, cloud, dan transformasi digital. Dengan total kapasitas 5,9 Tb dan kapasitas cadangan 1 Tb, IGG+SEA-US menawarkan redundansi, skalabilitas, serta konektivitas berkinerja tinggi di berbagai pusat digital utama Asia Pasifik dan Amerika Serikat.