Nusa Dua, Bali — 26 Agustus 2025 – Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 resmi dibuka hari ini, menghadirkan ratusan pemimpin telekomunikasi global dan regional, pembuat kebijakan, serta inovator industri di bawah tema besar “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution”.
Pembukaan konferensi secara resmi dilakukan oleh Managing Director Danantara Setyanto Hantoro, bersama Direktur Utama Telkom Group Dian Siswarini dan Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort, Nusa Dua. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Business Performance and Assets Optimization Danantara Bhimo Aryanto, serta jajaran eksekutif PT Telkom Indonesia, Tbk: Muhammad Awaluddin – Wakil Direktur Utama; Honesti Basyir – Direktur Wholesale & International Services; Faizal Rochmad Djoemadi – Direktur Digital IT; Nanang Hendarno – Direktur Network; Seno Soemadji – Direktur SBD & Portfolio; Veranita Yosephine – Direktur Enterprise & Business Service; dan Arthur Angelo Syailendra – Direktur Finance & Risk Management.
Hari pertama konferensi mengusung sub-tema “Laying the Digital Foundation”, menekankan peran penting infrastruktur dalam mendorong inovasi digital di masa depan. Seiring percepatan transformasi digital secara global, membangun fondasi yang kuat, aman, dan skalabel menjadi kunci bagi teknologi masa depan seperti AI, konektivitas generasi berikutnya, dan platform canggih. Diskusi sepanjang hari membahas bagaimana kabel bawah laut, pusat data, dan solusi jaringan yang aman menjadi tulang punggung ekosistem yang tangguh dan saling terhubung, memastikan pengalaman digital yang lancar dan keberlanjutan jangka panjang. Pesannya jelas: membangun jaringan yang lebih cerdas hari ini membuka jalan bagi terobosan di masa depan.
Hari Pertama dibuka dengan Sam Evans yang memaparkan tema “Unlocking the Power of Future Technology,” menekankan pentingnya jaringan yang menciptakan nilai nyata dan memfasilitasi inovasi transformatif. Sesi 1 dilanjutkan dengan pidato pembuka dari Setyanto Hantoro, “Kami fokus pada delapan sektor kunci, dengan infrastruktur digital sebagai inti. Tujuan kami adalah menempatkan Indonesia sebagai pusat digital Asia Tenggara sambil mengintegrasikan AI, cloud, dan teknologi hijau ke dalam setiap investasi. Selain pendanaan, kami membawa kemitraan, transfer teknologi, dan eksekusi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan dan ketahanan. Kami mengundang investor global untuk bergabung dalam membentuk masa depan Indonesia.”
Sesi 2, di mana Dian Siswarini menyampaikan pidato kunci berjudul “Empowering the Digital Future: Connectivity, Innovation & Growth,” menyoroti bagaimana jaringan canggih, otomatisasi berbasis AI, dan infrastruktur digital yang tangguh membuka front baru pertumbuhan. Momentum berlanjut dengan Sesi 3, panel keynote tentang “Next-Gen Infrastructure: Enabling the Tech Revolution,” yang mengeksplorasi bagaimana kabel bawah laut, 5G, AI, cloud, dan komputasi tepi mengubah lanskap digital global. Kontribusi yang menonjol datang dari Budi Satria Dharma Purba, Jayanth Nagarajan, Paul Guohua Liu, Derrick Buckley, Dr. Eduardo Mateo, Eddie Tay, Leon Chen, Virginie Frouin, dan Frederick Chui.
Sesi 4 menampilkan pidato kunci dari China Mobile International, yang berfokus pada tema utama “Laying the Digital Foundation”. Dalam pidatonya, Tang Yong menyoroti peran kritis infrastruktur digital yang tangguh dan skalabel sebagai tulang punggung untuk teknologi generasi berikutnya seperti 5G, kecerdasan buatan (AI), dan komputasi awan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas batas, ketahanan jaringan, dan praktik berkelanjutan untuk memastikan ekosistem digital yang siap menghadapi masa depan dan mampu mendorong inovasi global.
Sesi 5, “Beyond Boundaries: How Technology is Transforming Communication,” mengeksplorasi bagaimana teknologi emergensi seperti AI, komputasi awan, 5G, dan platform imersif merevolusi komunikasi di era digital. Sesi ini membahas tantangan utama dalam keamanan, kepatuhan, dan aksesibilitas sambil menekankan peran pesan canggih dalam meningkatkan pengalaman pengguna dan kolaborasi perusahaan. Diskusi menampilkan wawasan dari para ahli terkemuka, termasuk Kharisma, Matt Ekram, Goran Valjak, Lim Li San, Nabil Baccouche, dan Pushpendra Singh, yang berbagi perspektif tentang menciptakan ekosistem komunikasi yang mulus dan cerdas untuk bisnis dan konsumen di seluruh dunia.
Dalam sambutannya, Dian Siswarini, Direktur Utama Telkom Group, menegaskan visi acara ini, "BATIC bukan sekadar konferensi — ini adalah platform untuk aksi kolektif. Melalui kolaborasi, kami membangun masa depan yang terhubung untuk semua. Telkom bertransformasi menjadi strategic holding, fokus pada B2C, infrastruktur digital, bisnis internasional, dan solusi B2B. Kami memperkenalkan Indonesia Cable Express (ICE) untuk memposisikan Indonesia sebagai hub digital Indo-Pasifik, dan meluncurkan AI Center of Excellence untuk mendorong talenta, inovasi, dan solusi AI nyata. Langkah ini memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem digital global."
Senada dengan hal tersebut, Budi Satria Dharma Purba, CEO Telin, menekankan pentingnya kemitraan, "Di dunia yang digerakkan oleh data dan konektivitas, kesuksesan bergantung pada inovasi bersama. Kami melihat optimisme yang kuat di sektor konektivitas Asia-Pasifik, dengan cloud, 5G, dan AI mendorong pertumbuhan permintaan 35– 40% setiap tahun. Satelit tetap penting untuk menjangkau wilayah terpencil, dan investasi masa depan harus fokus pada jaringan generasi berikutnya dan orkestrasi untuk ketahanan, fleksibilitas, dan transformasi digital berkelanjutan."
Pada kesempatan ini, juga dilakukan beberapa penandatanganan kerja sama, termasuk kolaborasi antara BBIX dan Telin untuk Ekspansi Remote IX Partnership; Data Center Specialist dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; Velo Technologies dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; serta ACASIA dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi.
Hari pertama BATIC 2025 ditutup dengan Gala Dinner di Taman Bhagawan, di mana para peserta menikmati keramahan Bali dan sesi networking yang hangat, sekaligus membuka jalan untuk kolaborasi lebih lanjut di hari-hari berikutnya.